Sering mengonsumsi daging merah olahan bisa meningkatkan risiko gagal jantung yang fatal pada pria, sebuah studi baru yang diterbitkan pada American Heart Association journal Circulation: Heart Failure. Hampir setidaknya 6 juta orang Amerika mengalami gagal jantung dan setengah dari mereka berisiko mengalami kematian dalam waktu 5 tahun setelah didiagnosis.
Pentingnya Membatasi Konsumsi Daging Merah Olahan
Untuk menjaga kesehatan jantung, American Heart Association (AHA) merekomendasikan diet yang menekankan pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu rendah lemak, unggas, ikan, dan kacang-kacangan. Mereka juga menyarankan untuk makan ikan yang kaya akan omega-3 seperti salmon, trout, dan ikan haring setidaknya tiga kali seminggu.
AHA merekomendasikan bahwa masyarakat harus makan lebih banyak ayam, ikan, dan kacang-kacangan daripada daging merah. “Tidak apa-apa untuk makan daging merah selama anda membatasi jumlahnya”, demikian rekomendasi mereka. Namun demikian, masyarakat disarankan untuk memilih daging tanpa lemak dan membatasi asupannya kurang dari 6 ons per hari.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia, adalah penelitian pertama yang menguji secara terpisah efek-efek dari daging merah yang telah diolah ataupun belum diolah. Penelitian tersebut mencatat rincian tentang asupan makanan dan faktor gaya hidup lainnya, dan melibatkan sebanyak 37.035 pria berusia 45-79 tahun yang tidak memiliki riwayat gagal jantung, penyakit jantung iskemik, atau kanker mulai dari tahun 1998 hingga 2010.
Menganalisa data dari masa studi selama 12 tahun, para peneliti menemukan bahwa 2.891 pria diketahui mengalami gagal jantung dan 266 meninggal karenanya. Mereka yang makan daging merah olahan paling banyak (lebih dari 75 gram per hari) adalah 28% lebih mungkin untuk mengembangkan gagal jantung dibandingkan dengan mereka yang makan sedikit daging merah olahan (kurang dari 25 gram per hari).
Para peneliti menghitung bahwa untuk setiap kenaikan konsumsi daging olahan sebesar 50 gram, risiko akan terjadinya gagal jantung meningkat sebesar 8% dan risiko kematian akibat gagal jantung meningkat hingga 38%.
Walaupun demikian, penelitian ini tidak mengamati hubungan apapun antara gagal jantung atau kematian dan orang-orang yang makan daging merah non-olahan.
Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka sejalan dengan hasil penelitian ‘Health Physicians’, di mana orang-orang yang makan daging merah paling banyak memiliki risiko 24% lebih tinggi untuk mengalami gagal jantung dibandingkan dengan pria yang mengonsumsi sedikit daging merah. Mereka juga berharap untuk menemukan keterkaitan yang sama terhadap penelitian yang sedang dilakukan saat ini pada wanita.
Berdasarkan temuan ini, penulis utama penelitian ini, Joanna Kaluza, PhD, memberikan saran pola makan berikut :
“Untuk mengurangi risiko gagal jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya, kami menyarankan untuk menghindari daging merah olahan dalam pola makan sehari-hari dan membatasi jumlah pengonsumsian daging merah non-olahan untuk satu atau dua porsi per minggunya. Sebaliknya, konsumsilah makanan-makanan seperti buah-buahan, sayuran, produk gandum, kacang-kacangan, dan juga ikan.”
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon